๐ŸŒ‰ Innaka La Tukhliful Mi Ad Artinya

daribahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan innaka la tukhliful mi'ad. "ya tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, "berimanlah kamu kepada tuhanmu", maka kamipun beriman. ya Artinya: Ya Allah aku haramkan rambut, kulit, tubuh, takbira. allahuma innaka qulta fi kitabikal munazzali ud'uni astajib lakum da'aunaka rabbana faghfirlana kama wa'adtana innaka la la tukhliful mi'ad, Robbana innana sami'na munadiyan yunadil lilimani an aminu birabbikum fa amanna. Rabbana faghfir lana zunubana wa kaffir 'anna sayyi atina Azan merupakan pertanda masuknya waktu salat. Bacakan doa setelah azan demi mendapatkan pahala berlimpah. Allah SWT menjanjikan banyak pahala untuk umatnya yang melafalkan ataupun mendengarkan azan. Saat azan dikumandangkan, orang yang mendengar disunahkan untuk menjawabnya. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan setelah mendengarkan azan. AllรขhummaRabba hรขdzihid-da'wati at-tรขmmati, wash-shalรขtil-qรขimati, รขti sayyidanรข Muhammad al-washilah wal fadlรฎlah, wad-darajatar rafรฎ'ah wab'atshu maqรขman mahmรปdan alladzรฎ wa'adtah, innaka lรข tukhliful-mรฎ'รขd. Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad Berikutini 40 Ayat Al-Qur'an yang di awali dengan ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง (Rabbana) yang artinya Ya Tuhan Kami. ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง merupakan do'a yang dapat di amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, permohonan Do'a kepada Allah Subhanahu wata'ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah subhanahu wata'ala Maha Mengabulkan. 1. rabbanala tu-akhidzna in nasina au akhtha'na rabbana wala tahmil 'alaina ishran kama hamaltahu 'alalladzina min qablina, rabbana wala tuhammilna ma la thaqata lana bih, wa'fu 'anna waghfirlana warhamna anta maulana fanshurna 'alal qaumil kafirin. innaka la tukhliful mi'ad. ( ya tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan BacaJuga : Gempa Guncang Jakarta, Ini Doa agar Terhindar dari Musibah. Dalam bahasa, Adzan artinya "pemberitahuan atau telepon". Ahli hukum menyatakan bahwa adzan berarti "pengumuman atau panggilan sebagai tanda masuknya waktu shalat dengan bacaan yang telah ditentukan". Dilansir dari berbagai sumber Senin, (17/1/2022) Setelah adzan selesai 1. Katakan -wahai Rasul-, "Dia lah Allah yang esa dalam uluhiyah, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya. Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang ๐Ÿ“š Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 1. Tambahankedua kalimat di atas (Addarajaturrafi'ah dan Innaka La Tukhliful Mi'ad ) hanya didapatkan pada riwayat Al-Baehaqi. Dan kebanyakan perawi hadits yang meriwayatkan hadits ini tidak mencantumkan kalimat itu. Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, artinya apabila telah dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin, maka bagi yang zJ6a39. *unplash Bismillahโ€ฆ Doa setelah azan, tidak asing di telinga kita. Setiap petang tiba, saat matahari beranjak kembali ke peraduannya, hampir semua stasiun TV Nasional menayangkan azan maghrib, disusul doa setelah azan. Coba pembaca sekalian perhatikan, hampir setiap doa azan yang ditayangkan, ditutup dengan kalimat โ€œInnaka Laa Tukhliful Miiโ€™aadโ€. Tambahan kalimat inilah yang perlu dikaji. Adapun kalimat doa sebelumnya, sudah tepat sesuai hadis shahih, alhamdulillah. Karena, beragama sangat tidak cukup hanya berkiblat kepada televisi. Meski televisi dianggap sebagai media yang paling digandrungi masyarakat Indonesia. Kita beragama berdasarkan dalil Al Quran dan Hadis yang shahih, dan tentu saja di atas bimbingan pemahaman para sahabat -semoga Allah meridhoi mereka-. Menyoal Kalimat โ€œInnaka Laa Tukhliful Miiโ€™aadโ€ Pada Doa Setelah Adzan Nabi shallallahu alaih wasallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุณู’ู…ูŽุนู ุงู„ู†ู‘ูุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุนู’ูˆูŽุฉู ุงู„ุชู‘ูŽุงู…ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู‚ูŽุงุฆูู…ูŽุฉูุŒ ุขุชู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุงู„ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ููŽุถููŠู„ูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุงุจู’ุนูŽุซู’ู‡ู ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู‹ุง ู…ูŽุญู’ู…ููˆุฏู‹ุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูˆูŽุนูŽุฏู’ุชูŽู‡ูุŒ ุญูŽู„ู‘ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุดูŽููŽุงุนูŽุชููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู โ€œBarangsiapa yang berdoa tatkala mendengar seruan azan Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang tetap ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad wasilah dan kemuliaan, serta tempatkanlah ia pada kedudukan yang telah Engkau janjikan. Maka ia akan menerima syafaโ€™atku hari kiamat.โ€ Takhrij Hadis ini diriwayatkan oleh โ€“ Al Bukhari dan Ahmad bin Hanbal, โ€“ Abu Dawud dari Ahmad bin Hanbal, โ€“ Ibnu majah, dari Muhamad bin Abul Hasan, Adz Dzuhli dan Al Abbas bin Al Walid, โ€“ Demikian juga Ibnu hibban meriwayatkan melalui jalur Adz Dzuhli, โ€“ At Tirmidzi, dari Muhammad bin Sahl Al Baghdadi dan Ibrahim bin Yakub. โ€“ An Nasai, dari Amr bin Manshur, โ€“ Ibnu Khuzaimah, dari Musa bin Sahl ar Ramli, โ€“ At Thahawi dan Ath Thabarani, dari Abu Zurah Ad Dimasyqi, โ€“ At Thusi, melalui jalur Al Juzajani, โ€“ Ibnu Abi Ashim, dari Muhammad bin Muslim bin Waarah, โ€“ Sedangkan Al Baihaqi meriwayatkan melalui jalur Muhammad bin Auf, dengan tambahan kalimat ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ sesungguhnya Engkau tidak menyelisihi janji di akhir doa. Semua perawi yang tertulis tebal menerima hadis tersebut dari P Ali bin Ayyasy, dari Syuโ€™aib bin Abu Hamzah, dari Muhammad bin Al Munkadir, dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu, dari nabi shallallahu alaih wasallam. Skema Sanad Telaah Kritis Kalimat ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ Poros P jalur hadis adalah Ali bin Ayyasy. Bila kita cermati, maka dapat terlihat bahwa Muhamad bin Auf adalah satu-satunya perawi yang menyebutkan tambahan ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ . Padahal ada puluhan perawi yang menerima hadis ini dari Ali bin Ayyasy. Diantara mereka para ulama kredibel yang menguasai seluk beluk hadis, seperti; imam Ahmad dan imam Al Bukhari. Namun tak satu pun dari mereka yang menyebutkan tambahan tersebut. Memang, Muhammad bin Auf termasuk perawi kredibel dan penghafal hadis ulung. Tapi, apakah dalam situasi ini tambahan kalimat yang ia sebutkan bisa diterima? Al Hafidz ibnu Hajar dalam an-Nukat memberikan sebuah kesimpulan dari pernyataan para ulama kritikus hadis untuk kasus seperti ini. Kata beliau, ููŽุญูŽุงุตูู„ู ูƒูŽู„ูŽุงูู… ู‡ูŽุคูู„ูŽุงูุก ุงู„ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ุงูŽ ุชูู‚ู’ุจูŽู„ู ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุญูŽุงููุธู‹ุง ู…ูุชู’ู‚ูู†ู‹ุง ุญูŽูŠู’ุซู ูŠูŽุณู’ุชูŽูˆููŠ ู…ูŽุนูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฒูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽุฏูŽุฏู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠู’ู‡ูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุญู’ููŽุธู ู…ูู†ู’ู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุญูŽุงููุธู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุฃูŽุตู’ู„ู ุตูŽุฏููˆู‚ู‹ุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฒููŠูŽุงุฏูŽุชูŽู‡ู ู„ูŽุง ุชูู‚ู’ุจูŽู„ู โ€œKesimpulan dari pernyataan para imam tersebut, bahwa tambahan kata/kalimat dapat diterima dari seorang Perawi yang hafidz/penghafal hadis ulung, lagi mutqin/kuat hafalan. Dimana perawi tersebut kualitas hafalannya setingkat dengan perawi yang tidak menambahkan kata. Tetapi, jika mereka yang tidak menambahkan kata lebih unggul secara kuantitas, atau di Antara mereka ada yang kualitas hafalannya lebih bagus, atau si perawi yang menambahkan kata tadi bukan seorang hafidz, meskipun ia seorang yang jujur, maka tambahan tersebut tidak bisa diterima.โ€ Berdasarkan ketentuan di atas, maka tambahan ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ dianggap lemah, bahkan masuk kategori syadz. Sebab, imam Ahmad, imam al-Bukhari dll, secara kualitas maupun kuantitas lebih unggul dari Muhammad bin Auf. Alasan inilah yang menjadikan Syekh Al Albani dalam Irwa al-Ghalil menghukumi syadz kalimat tambahan tersebut. Katanya, ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉู ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ ูููŠ ุขุฎูุฑู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ูู‰. ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุดูŽุงุฐู‘ูŽุฉูŒ ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุฑูุฏู’ ูููŠ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุทูุฑูู‚ู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซู ุนูŽู†ู’ ุนูŽู„ููŠ ุจู’ู†ู ุนูŽูŠู‘ูŽุงุดูุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูููŠ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ุงู„ูƒูุดู’ู…ููŠู’ู†ูู‰ ู„ูุตูŽุญููŠู’ุญู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠ ุฎูู„ูŽุงูู‹ุง ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ููŽู‡ููŠูŽ ุดูŽุงุฐู‘ูŽุฉูŒ ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ู„ูู…ูุฎูŽุงู„ูŽููŽุชูู‡ูŽุง ู„ูุฑููˆูŽุงูŠูŽุงุชู ุงู„ุขุฎูŽุฑููŠู’ู†ูŽ ู„ูู„ุตู‘ูŽุญููŠู’ุญูุŒ ูˆูŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู„ู’ุชูŽููุชู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ุญูŽุงููุธูุŒ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ููŽุชู’ุญู ุนูŽู„ูŽู‰ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ูŽุชูู‡ู ูููŠ ุฌูŽู…ู’ุนู ุงู„ุฒููŠูŽุงุฏูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุทูุฑูู‚ู ุงู„ุญูŽุฏููŠู’ุซู ูˆูŽูŠูุคูŽูŠู‘ูุฏู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽู‚ูŽุนู’ ูููŠ ุฃูŽูู’ุนูŽุงู„ ุงู„ุนูุจูŽุงุฏู ู„ูู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฏู ูˆูŽุงุญูุฏูŒ. โ€œTambahan ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ di akhir teks riwayat Al Baihaqi adalah syadz. Karena tidak tercantum di seluruh jalur hadis dari Ali bin Ayyasy. Kecuali dalam sahih Al Bukhari riwayat versi Al Kusymini Al Kusymihani. Namun itu berbeda dari riwayat sahih al-Bukhari yang ada. Maka status riwayat itupun syadz, karena menyelisihi riwayat sahih Al Bukhari yang lainnya. Boleh jadi, karena alasan ini Al Hafidz ibnu Hajar tidak menyinggungnya. Beliau tidak menyebutkan riwayat Al Kusymihani tersebut dalam fathul Bari, sebagaimana kebiasaan beliau dalam menggabungkan tambahan-tambahan kata/kalimat dari beberapa jalur hadis. Hal ini dikuatkan, bahwa tambahan tersebut tidak tercantum dalam karya Al Bukhari khalqu afโ€™al al-Ibad, padahal sanad hadisnya sama dengan yang tercantum di kitab sahih nya.โ€ Kesimpulan Tambahan ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ sangat lemah, dan tidak termasuk dari bagian doa yang dianjurkan setelah adzan. Wallahu aโ€™lam. ________ Referensi Shahih al-Bukhari no. 614 dan 4719 Musnad Ahmad, jilid. 23, hal. 120, no. 14817 Sunan Abu Dawud, no. 529 Jamiโ€™ At Tirmidzi, no. 211 Sunan An Nasai, no. 680 Sunan ibnu Majah, no. 722 Sahih ibnu khuzaimah jilid. 1, hal. 249, no. 420 Sahih ibnu Hibban, jilid. 4, hal. 586, no. 1689 Mustakhraj Ath Thusi, jilid. 2, hal. 34 Syarh Maโ€™ani al Atsar, jilid. 1, hal. 146, no. 895 Musnad Asy Syamiyin, jilid. 4, hal. 149, no. 2972 As Sunnah, ibnu Abi Ashim, jilid. 2, hal. 395, no. 826 As Sunan Al Kubra, jilid. 1, hal. 603, no. 1933 An Nukat, hal. 498 irwa al-Ghalil jilid. 1, hal. 260-261 **** Ditulis oleh Abu Hurairah, BA Beliau adalah mahasiswa magister S2 Ilmu Hadis, di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alumni PP. Hamalatulqurโ€™an Yogyakarta, S1 fakultas Hadis Univ. Islam Madinah KSA - Bacaan doa dan amalan sunnah yang Dianjurkan Saat Adzan Dikumandangkan Saat adzan berkumandang, ternyata terdapat amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan oleh seorang Muslim. Amalan sunnah tersebut yakni membaca doa setelah mendengar Adzan alias doa setelah Adzan. Ada banyak keutamaan yang bisa didapatkan ketika seorang Muslim melantunkan doa setelah mendengar Adzan Termasuk doa setelah Adzan Subuh yang baru saja berkumandang pada Subuh hari ini. Baca juga Ini 8 Waktu Mustajab untuk Berdoa, Salah Satunya Doa Saat Minum Air Zam-zam Baca juga Bacaan Doa Sehari-hari Bisa Dihafalkan dan Diamalkan, Bahasa Arab, Latin dan Artinya Satu di antara penjelasannya ada dalam hadist Rasulullah SAW yang berbunyi ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุจูุฑู- ุฑูŽุถููŠูŽ ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู- ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€“ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุณู’ู…ูŽุนู ุงูŽู„ู†ูู‘ุฏูŽุงุกูŽ ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฑูŽุจูŽู‘ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงูŽู„ุฏูŽู‘ุนู’ูˆูŽุฉู ุงูŽู„ุชูŽู‘ุงู…ูŽู‘ุฉู , ูˆูŽุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ุงูŽู„ู’ู‚ูŽุงุฆูู…ูŽุฉู , ุขุชู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุงูŽู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ููŽุถููŠู„ูŽุฉูŽ , ูˆูŽุงุจู’ุนูŽุซู’ู‡ู ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู‹ุง ู…ูŽุญู’ู…ููˆุฏู‹ุง ุงูŽู„ูŽู‘ุฐููŠ ูˆูŽุนูŽุฏู’ุชูŽู‡ู , ุญูŽู„ูŽู‘ุชู’ ู„ูŽู‡ู ุดูŽููŽุงุนูŽุชููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงูŽู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู โ€“ ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽู‡ู ุงูŽู„ู’ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉู Artiya Dari Jabir radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, โ€œSiapa yang mengucapkan setelah mendengar azan ALLAHUMMA ROBBA HADZIHID DAโ€™WATIT TAAMMAH WASH SHOLATIL QOO-IMAH, AATI MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHILAH, WABโ€™ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDA ALLADZI WA ADTAHโ€™ [artinya Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini dakwah tauhid, shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah kedudukan yang tinggi, dan fadilah kedudukan lain yang mulia. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafaatku kelak.โ€ Dikeluarkan oleh yang empat Lantas, seperti apa lafaz bacaan doa setelah mendengar Adzan termasuk doa setelah Adzan subuh tersebut? Berikut lafaznya kami rangkum dari berbagai sumber ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽ ู‡ูฐุฐูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุนู’ูˆูŽุฉู ุงู„ุชู‘ูŽุงู…ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฆูู…ูŽุฉู ุขุชู ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽู€ุงู…ูุญูŽู…ู€ู‘ูŽุฏู‹ุง ุงู„ู’ูˆูŽุณููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ููŽุถููŠู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุฑูŽุฌูŽุฉูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽูููŠู’ุนูŽุฉูŽ ูˆูŽุงุจู’ุนูŽุซู’ู‡ู ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู‹ุง ุงู„ู…ูŽุญู’ู…ููˆุฏู‹ุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูˆูŽุนูŽุฏู’ุชูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูุฎู’ู„ููู ุงู„ู’ู…ููŠู’ุนูŽุงุฏูŽ "Allรขhumma Rabba hรขdzihid-dawati at-tรขmmati, wash-shalรขtil-qรขimati, รขti sayyidanรข Muhammad al-washilah wal fadlรฎlah, wad-darajatar rafรฎโ€™ah wabโ€™atshu maqรขman mahmรปdan alladzรฎ waโ€™adtah, innaka lรข tukhliful-mรฎรขd." Artinya โ€œYa Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah tempat yang luhur dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai Dzat Yang Paling Penyayang.โ€ Memperbanyak mengucap tahlil mendekatkan kepada - Berzikir merupakan sarana untuk mengingat Allah. Di manapun dan kapanpun, kita bisa menjalankan aktivitas zikir, terutama setelah banyak kalimat yang bisa kita lafalkan untuk zikir. Mulai takbir, tahmid maupun tahlil yang memiliki makna satu kalimat yang kerap kita baca adalah tahlil, berbunyi 'La ilaha illallah'. Kalimat ini mengandung makna pengakuan bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang harus membaca tahlil dapat mendekatkan diri kita kepada Allah. Dosa-dosa kita pun dapat membaca tahlil, dianjurkan membaca doa ini. Doa tersebut diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad dari Syadad bin Usai Baca TahlilAlhamdulillah. Allahumma innaka ba'atsta sayyidina muhammadan bihadzihil kalimati wa amartahu biha wa wa'adtahu 'alaihal jannata innaka la tukhliful mi' Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa kalimat ini, Engkau memerintahkan kepadanya dan menjanjikan kepadanya surga karenanya, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji."

innaka la tukhliful mi ad artinya